Popular News [ View all Popular News ]

Latest Updates

Domba Barbados Blackbelly vs Domba American Blackbelly

2 komentar








Di kalangan peternak domba Indonesia mulai dikenal galur domba jenis baru, yaitu domba Barbados. Sebenarnya, istilah domba Barbados ini kurang tepat karena kenyataannya terdapat dua jenis domba Barbados atau disebut juga Barbados Blackbelly (Barbados Perut Hitam) ini.

Kalau istilah domba Barbados dipertahankan, peternak yang belum begitu mengenal kedua jenis domba ini akan beranggapan bahwa domba Barbados Blackbelly (Barbados Perut Hitam) sama saja dengan domba American Blackbelly (domba Amerika Perut Hitam) atau disebut juga domba Barbado (tanpa 's'). Memang, kedua trah domba ini memperlihatkan pola warna yang mirip dan sama-sama termasuk golongan domba bulu (hair sheep), yaitu domba yang tidak memerlukan pencukuran sebagaimana pada domba wol karena rambutnya yang relatif lurus dan pendek.

Kenyataannya, ini merupakan dua galur domba yang berbeda. Perbedaan paling nyata dari kedua galur domba ini adalah domba Barbados atau domba Barbados Blackbelly tidak bertanduk baik pada domba jantan maupun domba betina. Sebaliknya, semua domba American Blackbelly atau domba Barbado jantan bertanduk, sedangkan domba American Blackbelly atau domba Barbado betina sebagian bertanduk dan sebagian tidak.

Berlanjut

Anoa: Kerbau Kerdil Asli Indonesia

0 komentar
Anoa atau kerbau kerdil merupakan subgenus Bubalus yang terdiri dari dua spesies asli Indonesia: Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis).

Bersambung

Karakteristik Standar Domba Mouflon

0 komentar
Karakteristik standar domba Mouflon ini adalah karakteristik standar yang ditetapkan oleh Perhimpunan Peternak Domba Bulu Bertanduk Amerika (United Horned Hair Sheep Association, Inc.). Karakteristik standar domba Mouflon ini menjadi tujuan yang harus dicapai semua peternak domba Mouflon. Beberapa karakteristik standar wajib dipenuhi untuk pendaftaran domba Mouflon dan daftar lengkap karakteristik standar yang harus dipenuhi untuk pendaftaran domba Mouflon dicantumkan sesudahnya.

Karakteristik domba Mouflon yang kurang diharapkan dianggap sebagai penyimpangan dan bukan diskualifikasi. Domba Mouflon yang memperlihatkan penyimpangan pada salah satu karakteristik tertentu masih bisa didaftarkan. Namun demikian, domba Mouflon yang memperlihatkan karakteristik yang tergolong diskualifikasi tidak bisa didaftarkan. Domba Mouflon yang tidak memperlihatkan karakteristik yang wajib dipenuhi untuk pendaftarannya dianggap terdiskualifikasi dan tidak memenuhi syarat pendaftaran.

Domba Mouflon harus memperlihatkan karakteristik dan penampilan umum sebagai domba yang gagah. Domba Mouflon harus terlihat seperti atlet yang ramping dan menarik. Domba Mouflon bukan murni trah domba pedaging tapi merupakan trah domba yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan belum tentu mencapai bobot hidup yang tinggi atau memperlihatkan otot-otot yang dalam dan berat sebagaimana domba pedaging murni. Istilah yang tepat untuk menggambarkan domba Mouflon adalah domba yang penampilan dan sifatnya seperti rusa.

Kepala
Kepala domba Mouflon harus benar-benar seimbang dan sesuai dengan badannya dan berdiri tegak ketika dalam keadaan waspada. Domba Mouflon betina harus memperlihatkan wajah dan karakteristik yang lebih feminin daripada domba Mouflon jantan.

Tunggu kelanjutannya.

Perincian Kontak

0 komentar
Hipyan Nopri (lk.)
Peternakan Firstanipo
Usaha Bagi Hasil Peternakan Kambing, Domba, Sapi, dan Kerbau
Onlen Tujuh Hari Seminggu

Jl. Bugis No. 96 Kompleks PT KAI (PJKA) Sawahan Timur
Padang 25111, Sumatera Barat, Indonesia

Email: hipyannopri[at]yahoo[dot]com[dot]au
Website: http://www.proz.com/translator/111189
Yahoo!Messenger ID: hipyannopri

Lokasi Peternakan
Kambing Peranakan Etawa, Jawa Randu, Kacang, dan Sapi Simental:
Desa Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat

Kambing, Domba, Sapi, & Kerbau:
Rencana Pusat Peternakan
Desa Batu Ampar, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu

Perincian Bank
Hipyan Nopri
Bank BCA KCU Padang
Nomor Rekening: 0321-672-859

Hipyan Nopri
Bank Mandiri KCP Padang Sudirman
Nomor Rekening: 111-00-0435-1629

Domba Dorper Memang Domba Pedaging Unggul

8 komentar
Domba Dorper merupakan trah domba pedaging Afrika Selatan yang dikembangkan pada tahun 1930an dari domba Dorset dan domba Persia kepala hitam. Galur domba Dorper dikembangkan untuk daerah gersang yang luas di Afrika Selatan.

Domba Dorper merupakan salah satu jenis domba tak bertanduk yang paling subur dengan badan yang panjang, bulat, dan dalam, serta perpaduan rambut bulu dan rambut wol tipis dan pendek. Rambut wol yang tipis dan pendek ini mengalami peluruhan alami secara berkala. Dengan demikian, rambut wol domba Dorper ini tidak perlu dicukur sebagaimana rambut wol domba lain. Karena itu, domba Dorper diklasifikasikan sebagai domba bulu (hair sheep), bukan domba wol (wool sheep).

Domba Dorper memiliki ciri khas kepala hitam (disebut domba Dorper) dan juga kepala putih (dinamakan domba Dorper Putih). Selain itu, domba Dorper memperlihatkan kemampuan adaptasi yang luar biasa, ketangguhan fisik, tingkat reproduksi dan pertumbuhan (mencapai 36 kg pada umur 3,5 sampai 4 bulan) serta kemampuan mengasuh anak yang tinggi.

Domba Dorper dikembangkan melalui perkawinan silang antara domba Dorset jantan dengan domba Persia kepala hitam betina. Hasil perkawinan silang ini adalah domba Dorper yang berkepala hitam dan domba Dorper yang berkepala putih. Perbedaan warna ini tidak menunjukkan perbedaan keunggulan keduanya. Namun demikian, sekitar 85% peternak domba Dorper Afrika Selatan memelihara domba Dorper kepala hitam.

Saat ini, domba Dorper merupakan domba dengan populasi terbanyak kedua di Afrika Selatan dan telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia.

Domba Dorper umumnya diternakkan sebagai domba pedaging unggul. Musim kawin domba Dorper cukup panjang dan tidak dibatasi musim. Peternak dapat mengatur program perkawinan dombanya sehingga induk domba Dorper bisa melahirkan kapan saja setiap tahun. Domba Dorper sangat subur dan persentase domba Dorper betina yang bunting dalam satu musim kawin relatif tinggi. Jarak beranak domba Dorper betina bisa delapan bulan. Karena itu, dengan pemberian pakan yang baik dan pengelolaan yang baik, domba Dorper betina bisa beranak tiga kali dalam dua tahun.

Persentase beranak 150% dapat dicapai dalam kondisi pemeliharaan yang baik, dan bahkan pada sebagian kasus luar biasa dapat dicapai 180%. Dalam kondisi pemeliharaan ekstensif, persentase beranak domba Dorper betina mencapai 100%. Dalam kawanan domba Dorper dengan jumlah domba Dorper betina dara yang besar, persentase beranak berkisar 120% karena domba-domba Dorper betina ini biasanya melahirkan seekor anak. Kalau diasumsikan persentase beranaknya 150% dan pemeliharaannya membuat domba Dorper betina dapat beranak sekitar tiga kali dalam dua tahun, seekor domba Dorper betina akan melahirkan 2,25 anak domba setiap tahun.

Anak domba Dorper tumbuh dengan cepat dan mencapai bobot sapih yang tinggi. Ini merupakan karakteristik penting dari segi ekonomi dalam pembiakan domba pedaging. Bobot hidup sekitar 36 kg dapat dicapai anak domba Dorper pada umur 3-4 bulan. Ini menjamin karkas bermutu tinggi sekitar 16 kg. Hal ini terkait dengan potensi pertumbuhan alami anak domba Dorper dan kemampuannya makan rumput pada usia dini.

Menurut Dr Q P Campbell dalam "Make Money with Mutton Sheep" (Menghasilkan Uang dengan Domba Pedaging), pertambahan berat badan harian rata-rata domba Dorper dalam kondisi pemeliharaan ekstensif berkisar 81 g sampai 91 g per hari.

Domba Dorper mampu menyesuaikan diri dengan baik dengan berbagai kondisi iklim dan sumber pakan. Pada mulanya, domba Dorper dikembang-biakkan untuk daerah gersang di Afrika Selatan, tapi sekarang domba Dorper sudah tersebar luas ke seluruh provinsi di negara ini. Domba Dorper mampu hidup dengan baik dalam berbagai kondisi lingkungan dan pakan serta bereaksi sangat positif dalam kondisi pemeliharaan intensif.

Bersambung

Rujukan:
http://139.78.104.1/breeds/sheep/dorper/index.htm

Fakta mengenai Domba

0 komentar
Domba adalah istilah untuk hewan peragut selektif yang dapat diternakkan (dijinakkan) ataupun yang liar. Tulisan ini lebih banyak membahas domba ternak (Ovis Aries). Berdasarkan tingkah lakunya, domba termasuk hewan sosial, mandiri, dan non-defensif. Sosial artinya domba suka berkumpul atau membentuk kelompok. Jarang sekali terlihat domba sendirian karena sifat sosialnya. Mandiri berarti domba memiliki tingkat kemandirian yang tinggi saat baru lahir. Artinya, domba dapat berdiri sendiri dengan kakinya tidak lama setelah dilahirkan. Domba umumnya juga non-defensif dalam menghadapi hewan pemangsa atau predator seperti serigala dan anjing liar. Dengan kata lain, kalau ada hewan pemangsa atau predator, domba cenderung segera menghindar atau melarikan diri. Domba juga sangat pemilih dalam kebiasaan meragutnya. Pada bibir bagian atas domba terdapat belahan bibir yang membuat domba dapat memilih dan meragut daun yang disukainya.

Pada mulanya, semua domba merupakan domba liar. Sekitar tahun 10.000 SM domba mulai diternakkan oleh manusia. Sebagian besar galur domba wol (wool sheep) berasal dari domba Mouflon. Sebagian besar trah domba bulu (hair sheep) berasal dari domba Urial. Sebelum domestikasi domba, anjing dan rusa sudah dijinakkan manusia.

Setelah domba dipelihara dalam kondisi diternakkan, domba mulai mengalami beberapa perubahan. Pada bagian luar, domba mulai mengalami pertumbuhan lebih banyak rambut wol daripada rambut bulu. Warna wol dan bulu berubah dari coklat dan coklat muda menjadi putih dan hitam. Telinga domba juga menjadi lebih terkulai dan kurang tegak. Tanduk domba yang terdapat pada domba liar semakin menyusut dan hilang pada kebanyakan trah domba ternak. Pada bagian dalam juga terjadi perubahan pada domba. Perubahan internal ini terjadi pada bagian muka maupun belakang badan domba. Ekor domba jadi lebih sedikit tulangnya daripada domba di zaman kuno. Domba sekarang juga lebih kecil otaknya dibandingkan dengan domba 12.000 tahun yang lalu.

Domba diternakkan untuk mendapatkan beberapa manfaat yang masih berlaku sampai sekarang. Pada mulanya domba diternakkan untuk mendapatkan daging, kulit, susu dan wol. Sekarang domba masih digunakan dengan tujuan pokok yang sama ditambah lagi dengan berbagai tujuan lainnya. Produk sampingan domba banyak digunakan pada berbagai macam produk yang kita gunakan sehari-hari.

Berat lahir domba berkisar 2,5 sampai 4 kg per ekor. Jumlah rata-rata anak domba yang dilahirkan seekor domba betina 1,1 sampai 1,4 ekor domba per tahun. Anak domba yang baru lahir akan menyusu pada induknya selama 2 sampai 3 bulan. Sekitar 15 ekor domba memerlukan padang rumput seluas 1 hektar.

Dilihat dari penutup badannya, domba terbagi menjadi beberapa kategori: domba wol halus, domba wol sedang, domba wol panjang, domba wol karpet, dan domba bulu. Domba wol halus adalah domba yang menghasilkan wol bermutu paling tinggi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah domba Merino galur murni seperti domba Merino Spanyol, domba Cormo Amerika, domba Merino Booroola, domba Debouillet, domba Merino Delaine, dan domba Rambouillet. Domba Merino mampu beradaptasi dengan lingkungan gersang dan semi-gersang. Domba Merino memiliki naluri berkelompok yang sangat kuat. Domba penghasil wol halus ini merupakan lebih dari 50 persen dari populasi domba di seluruh dunia. Domba wol halus banyak terdapat di Australia, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Serikat Bagian Barat.

Domba wol sedang adalah domba yang menghasilkan wol berkualitas sedang. Domba yang masuk dalam klasifikasi domba wol sedang adalah segala jenis domba peranakan domba Merino. Domba wol sedang biasanya dijadikan sebagai domba ternak untuk tujuan ganda, yaitu penghasil wol kualitas sedang dan penghasil daging. Domba wol sedang yang paling terkenal di Amerika Serikat adalah domba Suffolk, domba Dorset, dan domba Hampshire. Domba wol sedang merupakan 15 persen dari seluruh populasi domba di dunia.

Domba wol panjang adalah domba yang menghasilkan wol yang kasar dan kuat dengan panjang 12 inci per tahun. Domba wol panjang paling cocok hidup di daerah beriklim sejuk, bercurah hujan tinggi, dan terdapat pakan hijauan yang melimpah. Domba yang diklasifikasikan domba wol panjang adalah berbagai jenis domba Inggris. Domba Border Leicester, domba Coopworth, domba Costwold, domba Lincoln, domba Perendale, dan domba Romney termasuk dalam golongan domba wol panjang. Domba wol panjang banyak diternakkan di Inggris, Skotlandia, Selandia Baru, dan Kepulauan Falkland.

Domba wol karpet adalah domba yang menghasilkan wol yang paling kasar dan paling rendah kualitasnya. Wol jenis ini biasa digunakan untuk pembuatan karpet. Rambut domba wol karpet terdiri dari rambut dalam dan rambut luar. Rambut luar domba wol karpet berupa wol yang panjang dan kasar sebagi pelindung terhadap cuaca lingkungan yang ekstrem. Contoh domba yang dikategorikan sebagai domba wol karpet adalah domba Islandia, domba Karakul, domba Navajo Churro, dan domba Skotlandia Muka Hitam.

Berdasarkan klasifikasi domba wol di atas, domba asli Indonesia, yaitu domba kampung atau domba ekor tipis nampaknya termasuk dalam kategori domba wol karpet. Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa rambut domba ekor tipis berupa wol kasar dan tidak mengalami peluruhan alami. Karena peternak tradisional biasanya tidak pernah mencukur rambut wolnya, rambut domba ekor tipis umumnya terlihat kusut dan bergumpal-gumpal.

Domba bulu (hair sheep) adalah domba yang rambutnya bukan berupa wol tapi seluruhnya berupa bulu. Dari pengamatan visual, rambut bulu pada domba bulu ini terlihat seperti rambut bulu pada kambing. Namun demikian, domba yang sebagian rambutnya berupa wol tapi sebagian besar rambutnya berupa bulu juga dimasukkan dalam kategori ini. Domba yang rambutnya merupakan perpaduan rambut bulu dan rambut wol ini akan mengalami peluruhan alami rambut wolnya secara berkala sehingga tidak perlu dicukur.

Ketiga jenis domba liar yang menjadi nenek moyang domba ternak, yaitu domba Argali, domba Urial, dan domba Mouflon, termasuk kelompok domba bulu. Sebagian besar domba bulu ternak terdapat di Afrika dan kawasan Karibia. Meskipun demikian, domba bulu juga ditemukan di daerah beriklim sedang di Amerika Serikat dan Kanada. Beberapa contoh domba bulu ternak yang terkenal adalah domba Dorper, domba Katahdin, domba Barbados Perut Hitam, domba Barbado atau disebut juga domba Amerika Perut Hitam (American Blackbelly), domba Pelibuey, dan domba Damara.

Domba bulu merupakan 10 persen dari populasi domba di seluruh dunia. Namun demikian, populasi domba bulu terus berkembang dengan sangat pesat karena peternak di Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya semakin banyak yang lebih suka memelihara domba bulu daripada domba wol karena dua pertimbangan utama: pertama, biaya pencukuran wol semakin mahal tapi harga jual wol semakin menurun, dan kedua, domba bulu tidak memerlukan pencukuran sama sekali sehingga lebih efisien.

Tunggu kelanjutannya.

Rujukan:
http://www.cals.ncsu.edu/an_sci/extension/animal/4hyouth/sheep/sheepfacts.htm
http://www.sheep101.info/sheeptypes.html
http://www.apparelsearch.com/education_research_wool_sheep_long_wool_breeds.htm

Gambaran Umum Domba Mouflon

0 komentar
Kalau dilihat penampilan fisiknya, domba Mouflon (Ovis Musimon) sangat mirip dengan domba Urial (Ovis Orientalis atau Ovis Vignei). Kedua spesies domba ini diyakini sebagai nenek moyang utama domba ternak modern yang kita jumpai sekarang ini. Domba Mouflon berasal dari kepulauan Korsika dan Sardinia di Italia, dan Cyprus, tapi belakangan ini telah dibawa ke sebagian besar wilayah Eropa. Sebagaimana kebanyakan domba liar, domba Mouflon hidup di padang rumput daerah pegunungan. Di Korsika, domba Mouflon hidup di pegunungan berbatu-batu berlereng terjal, sehingga domba Mouflon ini terlindung dari hewan pemangsa atau predator.

Domba Mouflon berwarna merah-coklat dengan bagian sepanjang punggung berwarna gelap, dan bagian samping berwarna lebih cerah. Bagian bawah domba Mouflon dan juga separuh bagian bawah kakinya berwarna putih. Moncong domba Mouflon berwarna putih, dan juga terdapat lingkaran putih di sekeliling matanya.

Domba Mouflon jantan dan betina bertanduk, tapi tanduk domba Mouflon jantan lebih besar. Tanduk domba Mouflon yang melingkar berpilin biasanya mencapai panjang sekitar 64 cm, dan melengkung ke belakang di atas kepalanya. Tanduk domba Mouflon tidak merentang keluar pada bagian ujungnya sebagaimana kebanyakan tanduk domba liar. Ukuran tanduk domba Mouflon jantan menentukan statusnya di dalam kelompoknya.

Domba Mouflon kira-kira sama besarnya dengan domba berukuran sedang dengan bobot hidup berkisar 25 hingga 55 kg. Panjang domba Mouflon berkisar 1,2 sampai 1,5 m, dan tinggi domba Mouflon sekitar 60 sampai 120 cm. Domba Mouflon berbulu kasar, dan pada musim dingin bulu domba Mouflon mengalami pertumbuhan rambut wol di bagian bawah bulunya yang membuat domba Mouflon tetap hangat.

Domba Mouflon jantan dan betina hidup dalam kelompok yang terpisah dan hanya berkumpul selama musim kawin. Domba Mouflon betina biasanya mendapat sumber pakan yang lebih baik karena kesehatan domba Mouflon betina lebih penting untuk melahirkan. Domba Mouflon kawin atau birahi pada akhir musim gugur sampai awal musim dingin. Kekuasaan domba Mouflon jantan ditentukan oleh usia dan ukuran tanduknya. Domba-domba Mouflon jantan akan saling mengadu tanduknya untuk menegakkan kekuasaannya.

Domba Mouflon betina baru kawin setelah berusia sekitar 2 hingga 3 tahun. Domba Mouflon jantan baru kawin setelah berumur kira-kira 7 tahun karena domba Mouflon jantan harus mencapai kedudukan sosial yang kuat sebelum diizinkan kawin dengan domba Mouflon betina. Domba Mouflon betina bunting selama 210 hari dan dapat melahirkan seekor atau dua ekor anak domba. Domba Mouflon betina akan mencari tempat berlindung untuk melahirkan anaknya yang sudah mampu berdiri dalam beberapa menit setelah kelahirannya.

Sebagai herbivora, domba Mouflon makan rumput dan dedaunan semak. Domba Mouflon sering diburu untuk mendapatkan tanduk trofinya. Domba Mouflon tergolong hewan pemalu dan biasanya makanan pada malam hari serta tidak tinggal lama di satu tempat.

Selama 50 tahun terakhir, jumlah populasi domba Mouflon telah berkurang akibat hilangnya habitat, perburuan, dan perkawinan silang dengan domba ternak. Populasi domba Mouflon di Sardinia turun menjadi 700 ekor pada tahun 1975, dan peningkatan kembali jumlah populasi domba Mouflon ini relatif lambat. Di Korsika terdapat sekitar 200 hingga 500 domba Mouflon, dan di Cyprus jumlahnya lebih sedikit. Populasi domba Mouflon di kedua pulau ini dikategorikan rawan punah oleh Serikat Konservasi Alam Internasional (IUCN). Namun demikian, populasi domba Mouflon di Eropa daratan semakin meningkat.

Sebagaimana trah domba liar lainnya, domba Mouflon termasuk klasifikasi domba bulu (hair sheep). Keunggulan nyata domba bulu ini adalah mereka tidak memerlukan pencukuran sebagaimana yang harus rutin dilakukan pada domba wol.

Dengan demikian, peternakan domba jenis ini lebih efisien daripada peternakan domba wol. Para peternak luar negeri pun belakangan ini semakin banyak yang mengalihkan perhatian dari domba wol ke domba bulu.

Karena itu, di Eropa dan Amerika sudah cukup banyak peternak yang memelihara domba unggul ini.

Mudah-mudahan, tulisan sederhana ini mampu menimbulkan minat para peternak yang memiliki kemampuan finansial memadai ataupun para pemilik modal Indonesia untuk mendatangkan domba unggul ini ke Indonesia.

Dengan didatangkannya domba unggul ini dari luar negeri ke Indonesia, usaha agrobisnis peternakan Indonesia, terutama peternakan domba, akan semakin berkembang dan koleksi jenis domba yang diternakkan jadi semakin beragam.

Karena galur domba ini belum begitu banyak yang mengembang-biakkannya, dan di Indonesia domba jenis ini belum ada, nilai jualnya tentu relatif tinggi. Nilai jual yang tinggi ini jelas menguntungkan bagi peternaknya.

Sebagai informasi, salah satu ranch di Amerika Serikat menetapkan harga jual domba Mouflon jantan US$1.000 hingga US$2.000. Dengan nilai tukar saat ini, harga ini setara dengan sekitar Rp9 juta hingga Rp18 juta. Harga yang sangat fantastis untuk seekor domba!

Selain itu, domba unggul ini juga bisa dikawin-silangkan dengan domba lokal untuk menghasilkan domba jenis baru dengan kualitas yang lebih baik dan pasti harganya lebih tinggi.

Peternak yang mengembang-biakkan domba unggul ini dapat membidik tiga segmen pasar sekaligus: pertama, penjualan domba Mouflon galur murni kepada para peternak yang ingin ikut mengembang-biakkan domba Mouflon galur murni. Kedua, penjualan peranakan domba Mouflon hasil perkawinan silang domba Mouflon jantan dengan domba lokal betina kepada para peternak yang tidak mampu membeli domba Mouflon galur murni. Ketiga, penjualan peranakan domba Mouflon ke pasar daging dalam negeri maupun luar negeri.

Rujukan:
http://en.wikipedia.org/wiki/Mouflon
http://www.blueplanetbiomes.org/mouflon.htm

Blog Archive

About