Karena naskah sumbernya cukup panjang, agar lebih mudah membacanya, tulisan mengenai jenis kerbau dan cara pemeliharaannya ini akan ditampilkan dalam beberapa tulisan.
1. Kerbau Anatolia
Kerbau Anatolia telah dipelihara di Turki selama ratusan tahun dan dibawa dari India pada abad ketujuh sejalan dengan penyebaran agama Islam.
Jumlah populasi: 110.000 ekor.
Deskripsi: Berwarna hitam, bulu panjang, dengan panjang ekor yang bervariasi dan rambut di ujung ekornya biasanya berwarna putih. Tinggi gumba kerbau jantan dewasa 138 cm, bobot badan 200-500 kg. Tinggi gumba kerbau betina dewasa 138 cm, bobot badan 200-500 kg.
Distribusi: Banyak terdapat di kawasan Laut Hitam, sebelah utara Anatolia Tengah, Thrace, Hatay, Mus, Kars, Dyarbakir, Afyon, dan Sivas.
Pemeliharaan: Di peternakan kerbau perah, perkandangan berbeda antar daerah. Kalau padang penggembalaan tersedia, tiga hingga lima ekor kerbau yang dimiliki keluarga petani dibawa ke padang penggembalaan dan dibiarkan merumput bersama kerbau-kerbau milik penduduk desa lainnya. Perkawinan dan kelahiran terjadi di padang rumput.
Biasanya di lantai bawah setiap rumah terdapat kandang tempat kerbau berlindung di musim dingin. Kandang ini tidak berjendela dan pintunya ditutup rapat. Kerbau muda tidak pernah dibawa keluar pada musim dingin karena cuaca yang sangat dingin.
Kerbau disembelih bersama dengan sapi. Pemerahan susu dilakukan dengan tangan kecuali di dua pusat penelitian yang sudah ada. Bobot rata-rata kerbau saat disembelih 300-350 kg setelah berumur 18-20 bulan. Hasil karkas kerbau Anatolia 53-55 persen. Tingkat pertumbuhan rata-rata 400 g/hari.
Kinerja susu:
Lama laktasi 220-270 hari
Hasil susu 700-1000 kg
Lemak susu 6,6-8,1 persen
Protein susu 4,2-4,6 persen
Produk: keju agak keras yang dinamakan "peyaz peyneri" terbuat dari susu kerbau. Ayran adalah minuman campuran air dengan yoghurt kerbau. Kerbau dipelihara untuk diperah susunya sebagai sumber pendapatan yang tidak memerlukan biaya di daerah yang memiliki sumber pakan alami. Harga susu kerbau sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga susu sapi. Daging yang dihasilkan semuanya dijadikan sosis. Harga daging kerbau 10 persen lebih murah daripada harga daging sapi.
Sumber: Sekerden dkk., 1996a-b; Sekerden dkk., 2000, Borghese, 2005.
2. Kerbau Azeri atau Kerbau Kaukasia
Kerbau ini berasal dari lembah Indus (kerbau India). Kerbau ini sudah dipelihara di Lorestan (Iran) pada abad 9 SM terbukti dengan ditemukannya enam ukiran kepala kerbau pada tongkat perunggu dari masa ini.
Jumlah populasi: 600.000 ekor.
Deskripsi: Berwarna hitam, tanduk pendek mengarah ke belakang. Tinggi gumba kerbau jantan dewasa 137 cm, dan berat badan 400-600 kg. Tinggi gumba kerbau betina dewasa 133 cm, dan berat badan 400-600 kg.
Distribusi: Di Iran, kerbau Azeri atau kerbau Kaukasia terdapat di Azerbaijan Barat, Azerbaijan Timur dan daerah Laut Kaspia. Kerbau ini terdapat di semua daerah di Azerbaijan. Di Georgia dan Armenia, kerbau ini banyak terdapat sampai tahun 1940, tapi setelah itu populasinya jauh berkurang.
Pemeliharaan: Perkandangan berbeda antar daerah. Kerbau Azeri biasanya dilepas bebas pada musim panas dan dipaut pada musim dingin. Di sebagian daerah, kerbau betina yang sedang laktasi dipaut sepanjang tahun. Bobot rata-rata saat kerbau disembelih 300 kg setelah berumur 15 bulan. Hasil karkasnya 50 persen. Tingkat pertumbuhan rata-rata 420 g/hari.
Kinerja susu:
Masa laktasi 200-220 hari.
Produksi susu 200-1300 kg.
Lemak susu 6,6 persen.
Produk: Susu, yoghurt, krim segar, keju segar, mentega, es krim, puding nasi, yoghurt kocok, dadih kering, dan minyak samin. Di Iran, harga susu kerbau dua kali lebih tinggi daripada harga susu sapi. Kulit kerbau digunakan di industri kulit. Tahi kerbau digunakan untuk bahan bakar di daerah pedesaan.
Sumber: Latifova, 2000; Turabov, 1991; Turabov, 1997a-b; Naderfard dan Qanemi, 1997; Marmarian, 2000; Qanemi 1998; Borghese, 2005.
3. Kerbau Bangladesh
Jumlah populasi: 5000 ekor.
Deskripsi: Berwarna hitam, bercak putih di kening dan rambut di ujung ekor pada sebagian kerbau Bangladesh. Tanduk berpilin dan pendek. Kerbau Bangladesh yang termasuk jenis kerbau sungai terdapat di daerah Barat Daya Bangladesh. Di daerah-daerah lainnya di negara ini terdapat kerbau rawa atau persilangan dari trah kerbau eksotis, yaitu kerbau Nili-Ravi dan kerbau Murrah.
Sumber: Faruque, 2000.
4. Kerbau Bhadawar
Kerbau Bhadawar merupakan trah kerbau lokal yang lebih baik. Kerbau ini hasil seleksi dari berbagai trah kerbau India. Kerbau Bhadawar dianggap sebagai trah kerbau terbaik di negara bagian Uttar Pradesh.
Jumlah populasi: 30.000 ekor.
Deskripsi: Bulu berwarna coklat kemerahan, jarang, dan berwarna hitam di pangkalnya dan coklat kemerahan di ujungnya. Kadang-kadang bulunya coklat sempurna. Di lehernya terdapat lingkaran berwarna putih yang khas. Rambut di ujung ekor berwarna putih atau hitam-putih. Tanduknya pendek dan tumbuh ke belakang. Tinggi gumba kerbau jantan dewasa 128 cm, dan bobot badan 475 kg. Tinggi gumba kerbau betina dewasa 124 cm, dan berat badan 425 kg.
Distribusi: Kerbau Bhadawar banyak dipelihara di distrik Agra dan Etawa di negara bagian Uttar Pradesh dan di distrik Bhind dan Morena di negara bagian Madhya Pradesh.
Pemeliharaan: Kerbau biasanya dipelihara bersama dengan anaknya. Kerbau ini diperah susunya dua kali sehari. Kerbau Bhadawar diberi berbagai pakan berserat (jerami barley dan gandum, batang jagung, dan ampas tebu). Selain itu, kerbau Bhadawar juga diberi campuran konsentrat. Kalau ada padang rumput, kerbau ini dibiarkan merumput sepanjang hari. Kerbau jenis ini kawin secara alami. Sebagian peternak ada juga yang melakukan perkawinan buatan.
Karakteristik kinerja kerbau Bhadawari sebagaimana tercatat di Lembaga Penelitian Padang Rumput dan Pakan Hijauan India (Indian Grassland
and Fodder Research Institute, IGFRI), Pusat Penelitian Kerbau Jhansi (Jhansi Centre of the Network Project on Buffalo) adalah sebagai berikut (Sethi, 2003):
Bobot badan rata-rata 385,5 kg.
Umur beranak pertama 48,6�0,58 bulan.
Produksi susu pada masa laktasi pertama 305 hari atau kurang 711�25 kg.
Produksi susu pada seluruh masa laktasi 305 hari atau kurang 812�23 kg.
Total produksi susu pada seluruh masa laktasi 781�29 kg.
Lama seluruh masa laktasi 272�4 hari.
Kadar lemak rata-rata 7,2�0,4 sampai 13 persen.
Masa kering rata-rata 297�24 hari.
Masa kawin 179�10 hari.
Jarak beranak 478�11 hari.
Tingkat kematian anak rata-rata (umur 0-3 bulan) 12,15 persen.
Sumber: Alexiev, 1998; FAO, 2003; Sethi, 2003.
5. Kerbau Murrah Bulgaria
Dari tahun 1962 sampai 1990, kerbau Murrah dari India diekspor ke Bulgaria, dan populasi kerbau baru dihasilkan dengan meningkatkan kinerja kerbau lokal.
Jumlah populasi: 14.000 ekor.
Populasi kerbau di Bulgaria jauh berkurang sejak Perang Dunia Kedua sejalan dengan masuknya sapi Holstein dan terjadinya mekanisasi pertanian. Selanjutnya, setelah tahun 1989, swastanisasi menyebabkan koperasi peternakan kerbau gulung tikar. Sektor peternakan swasta terdiri dari usaha-usaha peternakan kecil yang menyulitkan usaha seleksi dan pencatatan ternak kerbau.
Deskripsi: Kerbau Murrah Bulgaria berwarna hitam atau hitam-coklat atau kelabu tua. Bobot badan kerbau jantan dewasa 700 kg. Berat badan kerbau betina dewasa 600 kg.
Distribusi: Seluruh Bulgaria, Rumania dan Amerika Selatan.
Pemeliharaan: Kerbau biasanya dipelihara bersama anaknya. Kerbau Murrah Bulgaria diperah susunya dua kali sehari. Sebagian peternak sekarang sudah menggunakan mesin pemerah susu. Selama musim dingin, kerbau ini ditempatkan di kandang dan diberi pakan berbagai jenis pakan berserat: jerami barley dan gandum dan batang jagung. Selain itu, kerbau ini juga diberi campuran konsentrat, yang kadang-kadang dicampur dengan bubur ubi bit.
Selama musim panas, Kerbau Murrah Bulgaria merumput sepanjang hari di rawa-rawa, dan kerbau kembali ke kandangnya pada malam hari. Kerbau ini umumnya kawin secara alami. Sebagian peternak juga melakukan perkawinan buatan. Di peternakan kerbau milik negara (200-400 kerbau), kerbau dipelihara menurut kondisinya: kerbau dara, kerbau laktasi, kerbau bunting, dan kerbau tak laktasi. Kerbau yang sedang laktasi ditempatkan di kandang tertutup dan dipaut.
Selama musim dingin, kerbau ini dibiarkan keluar beberapa jam di dalam kandang terbuka, dan di musim panas kerbau ini dibiarkan merumput. Kerbau ini selalu diberi campuran konsentrat di samping pemberian pakan berserat. Perkawinan buatan dilakukan pada semua kerbau.
Bobot rata-rata saat disembelih 400 kg setelah berumur 16 bulan. Hasil karkas kerbau ini 50,4 persen. Tingkat pertumbuhan rata-rata 750 g/hari.
Kinerja susu:
Masa laktasi 270-305 hari.
Produksi susu 1800 kg.
Kadar lemak susu 7,04 persen.
Produk: Yoghurt dan hasil sampingan susu. Produk daging olahan sangat penting: segala jenis salami dan sosis, Pastarma, lukanska dan sosis pipih.
Sumber: Peeva dkk., 1991; Peeva, 1996; Alexiev, 1998.
Penerjemah Inggris-Indonesia:
Hipyan Nopri
Sumber:
Bianca Moioli dan Antonio Borghese
Instituto Sperimentale per la Zootecnia
(Lembaga Penelitian Produksi Ternak)
Via Salaria 31, 00016 Monterotondo (Rome), Italy
ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/010/ah847e/ah847e01.pdf
0 komentar:
Posting Komentar