Sebenarnya, sakitnya cuma berupa serangan kutu kambing yang cukup merusak bulu lehernya. Yang membuatnya semakin lemah dan akhirnya mati ternyata luka yang sudah membusuk dan berulat di ulu hatinya.
Anehnya, luka yang memborok ini tidak tercium baunya, dan kami baru mengetahuinya setelah Syamsinar mati. Menurut perkiraan kami dan peternak yang sudah cukup berpengalaman di bidang peternakan, luka tersebut sudah terjadi sebelum Syamsinar saya beli dan dibawa ke Padang pada bulan April 2009 lalu.
Pengalaman saya ini bisa dijadikan pelajaran berharga bagi kita peternak pemula. Sebaiknya, kambing yang akan kita beli diperiksa dengan teliti dan menyeluruh supaya kambing yang dibeli benar-benar bebas dari cacat, luka tersembunyi, dan kekurangan laten lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar