Domba Bulu vs Domba Wol

Moyang liar galur-galur domba ternak sekarang ini berbulu panjang kasar dan bulu bawah pendek halus, yang kemudian berkembang menjadi wol melalui proses domestikasi perlahan, dan bulunya yang panjang menghilang. Domba liar, seperti domba Mouflon, tetap tidak berbulu wol.

Sebagian galur domba tetap sama dengan moyangnya dan tidak berbulu wol panjang yang perlu dicukur. Sebenarnya, wol merupakan kelemahan dan tidak menguntungkan di lingkungan dan keadaan tertentu.

Menurut perkiraan, sekitar 10 persen populasi domba dunia merupakan domba bulu, dan sekitar 90 persen di antaranya terdapat di Afrika, Asia, dan Amerika Latin dan Karibia.

Di Amerika Serikat dan daerah berhawa sejuk, populasi domba bulu bertambah dengan cepat seiring dengan peningkatan popularitasnya di kalangan peternak karena wol tidak lagi menguntungkan seperti dulu dan daging menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar peternakan domba. Domba bulu lebih disukai karena efisiensi produksinya dan kemudahan pemeliharaannya.

Domba bulu bukan hasil perkawinan silang antara domba dan kambing. Jumlah kromosom domba bulu sama dengan domba wol. Perbedaan utama antara domba bulu dan domba wol adalah perbandingan serat bulu dengan wol. Kedua jenis serat ini terdapat pada semua domba. Serat bulu lebih banyak pada domba bulu, dan serat wol lebih banyak pada domba wol. Domba wol harus dicukur, sedangkan domba bulu tidak perlu dicukur. Domba bulu biasanya juga tidak perlu dipotong ekornya. Ekor domba wol biasanya dipotong karena alasan kesehatan dan kebersihan.

Sebagaimana domba wol, terdapat juga perbedaan di antara galur domba bulu, tergantung pada lingkungan asalnya. Sebagian domba bulu berbulu pendek halus tanpa wol, sementara sebagian domba bulu yang lain berbulu tebal dan terdapat perpaduan serat bulu dan wol yang luruh secara alami setiap tahun. Domba bulu cenderung berserat wol lebih banyak di daerah beriklim dingin, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan ekstrem yang berbeda.

Sebagian galur baru domba bulu merupakan hasil perkawinan silang antara galur domba bulu "murni" dan galur domba wol tipe pedaging. Domba jenis ini lebih banyak serat wolnya daripada domba bulu biasa, tapi bulunya luruh secara alami setiap tahun dan tidak perlu dicukur. Domba jenis ini mungkin lebih tepat dikategorikan sebagai domba "luruh".

Selain meluruhkan bulunya, domba bulu memiliki karakteristik unggul lainnya. Domba bulu yang berasal dari daerah tropis tingkat reproduksinya tinggi, lebih tahan terhadap parasit internal (cacing) dibandingkan dengan domba wol biasa, dan lebih toleran terhadap panas dan kelembaban.

Dari segi kulitnya, kulit domba bulu memiliki jaringan serat yang lebih rapat dan kuat sehingga menghasilkan kulit yang lebih baik. Hal ini karena serat wol halus yang banyak terdapat pada domba wol membuat kulitnya lebih terbuka dan longgar teksturnya.

Anak domba bulu memiliki kemampuan hidup dan tumbuh yang luar biasa. Tingkat pertumbuhannya bervariasi menurut galur, genetika, dan nutrisinya. Domba bulu umumnya menjadi gemuk seperti kambing, yaitu dengan menimbun lemak di sekitar organ internalnya sebelum menghasilkan lemak eksternal. Karena itu, anak domba bulu sebaiknya tidak diberi pakan lengkap di fidlot. Sebagaimana kambing, anak domba bulu sebaiknya digemukkan secara perlahan dengan pemberian pakan berkadar energi rendah dan berserat tinggi.

Keterangan gambar:
Kiri atas: Domba Merino Rambouillet jantan (domba wol)
Kanan bawah: Domba Dorper putih jantan (domba bulu)

Rujukan:
http://www.sheep101.info/hair.html
http://www.fwi.co.uk/Articles/2007/08/30/106321/Dorper-sheep-ideal-for-lamb-market.htm

0 komentar:

Posting Komentar